-->

Pahala Istri Minta Duluan Kepada Suami

Glossary.my.id - salah satu yang diperbolehkan (dihalalkan) orang yang sudah menikah yaitu jima atau berhubungan suami istri. dalam urusan hubungan badan, sang istri harus menuruti keinginan suami jika masih dalam batasan syariah islam.

Ridho/restu dari suami bagi istri memiliki pahala yang sangat besar. Ridho suami atas istri menunjukkan bakti dan khidmat sang istri terhadap suaminya dalam bentuk perilaku keseharian yang tentunya dalam batas-batas kewajaran dan proporsional. Khidmat dan bakti seorang istri yang diwujudkan dalam perilaku keseharian dan hubungan rumah tangga yang baik dapat menuai hasil yang sempurna di hari kiamat kelak.

Namun bagaimana jika sang istri yang meminta duluan kepada suami?

Menurut Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustaz Ainul Yaqin, dibolehkah jika istri meminta berhubungan badan duluan kepada suami. Karena selain soal materi, istri juga membutuhkan nafkah biologis.

“Seperti halnya ketika seorang istri meminta kebutuhan hidup sehari hari, maka suami juga wajib memenuhinya (kebutuhan biologisnya). Kebutuhan istri kepada suaminya bukan hanya persoalan materi tapi, tapi rohani, kebutuhan batin yang tidak kalah penting dan sangat harus diperhatikan,” kata dia.

Ketika suami mengajak istri memenuhi kebutuhan biologis, maka istri wajib memenuhinya. Demikian sebaliknya, jika istri butuh berhubungan badan, maka suami juga harus siap sedia, tidak boleh menolaknya kecuali udzur syar’i seperti sakit atau berhalangan yang berakibat fasad.

Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا بَاتَتِ الْمَرْأَةُ، هَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا، لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ


“Jika seorang wanita tidur meninggalkan tempat tidur suaminya (yaitu tidak menemani suaminya) maka malaikat melaknatnya hingga pagi hari.” (HR Muslim no 1436).

“Para suami juga punya tanggung jawab yang besar dalam mengurus istri dan memenuhi kebutuhannya,” katanya.


مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً، فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيحَةٍ، إِلَّا لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الجَنَّةِ


“Tidaklah seorang hamba diserahkan kepadanya urusan raíyyah (yaitu yang harus diurus) lalu ia tidak mengurusnya dengan baik kecuali ia tidak akan mencium aroma surga.” (HR Al-Bukhari no 7150).

Adapun seorang perempuan yang menyiapkan diri terlebih dahulu dalam masalah hubungan seksual akan mendapat kemurahan Allah yang sangat besar. 

Rasulullah SAW pernah berpesan kepada putrinya, Siti Fathimah RA, bahwa inisiatif seorang istri dengan senang hati untuk berhubungan seksual memiliki ganjaran besar dari Allah SWT.

 ﻭﺃﻳﻤﺎ ﺍﻣﺮﺃﺓٍ ﻓﺮﺷﺖ ﻟﺰﻭﺟﻬﺎ ﺑﻄﻴﺐ ﻧﻔس ﻧﺎﺩﺍﻫﺎ ﻣناد ﻣﻦ ﺍﻟسماء اﺴﺘقبلي ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻓﻘﺪ ﻏﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻚ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻣﻦ ﺫﻧﺒﻚ ﻭﻣﺎ ﺗﺄﺧﺮ 

Artinya, “Wahai Fatimah, Tiada seorang perempuan yang ‘menyiapkan’ diri untuk suaminya dengan senang hati kecuali seorang (malaikat) menyeru dari langit: ‘Mulailah beraksi!’ niscaya Allah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang terkemudian,’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Uqudul Lujain fi Bayani Huquqiz Zaujain,

Seorang istri yang meminta hajat atau berjima lebih dulu kepada suaminya, maka akan mendapat fadhilah atau kemuliaan sebagaimana di kitab Adabun Nisa’ karya Abdul Malik bin Habib (Abu Marwan) Al-Qurthubi:

Siapa saja seorang istri yang menawarkan diri untuk suaminya dengan suka-rela, maka: 

(1) Allah akan mengharamkan dirinya dari api neraka;
(2) memberinya pahala dua ratus ibadah Haji dan Umroh;
(3) dicatatkan untuknya dua ratus ribu kebaikan;
(4) diangkat untuknya dua ratus ribu derajat di Surga.

Dan siapa saja seorang istri yang masuk bersama suaminya dalam satu selimut, maka malaikat dari bawah ‘Arsy memanggilnya, “Mulailah duluan olehmu perbuatan itu (merangsang suami): 

(1) Maka Allah akan mengampuni untukmu dari dosamu yang telah lalu dan yang akan datang;
(2) Dan Allah akan mencatat untuknya pahala seorang yang memerdekan seratus budak;
(3) Dan mencatat untuknya dari setiap sehelai rambut dengan satu kebaikan. 


Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART
Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART